Penerapan IQ, EQ, dan SQ dalam dunia pendidikan

 

Perkembangan dunia modern saat ini ternyata berdampak pula dengan  berkembangannya dunia Pendidikan dengan munculnya berbagai pembaharuan dalam pembelajaran. Akan tetapi dengan berkembangnnya dunia pendidikan saat ini berbarengan dengan berkembangnnya permasalahan dalam dunia pendidikan khususnya kepada peserta didik. Tidak sedikit kasus yang kita dengar dilakukan oleh siswa. Pencurian, perampokan, pemerkosaan, bahkan kekerasan fisik dilakukan siswa kepada gurunya yang seharusnya dihormati dan dihargainnya.

Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah jiwa muda siswa yang tidak terkontrol seperti itu yaitu dengan memasukkan pendidikan jiwa berkarakter dalam kurikulum pembelajaran. Belum cukup sampai disitu, muncul pula opini untuk menerapkan IQ, EQ, dan SQ dalam dunia pendidikan guna mencegah dan mengontrol jiwa muda siswa serta membuat para siswa tersebut berprestasi disekolah dan lingkungannya sesuai dengan kemampuan dan  karakter mereka.

IQ, EQ dan SQ adalah penggambaran dari potensi manusia sebagai makhluk hidup paling cerdas dan kompleks di muka bumi. Pembagian ini mewakilkan dari banyaknya potensi kecerdasan manusia yang didefiniskan secara umum. Maka sangat tepatlah bila ketiga kecerdasan ini diterapkan dalam dunia pendidikan.

IQ (Intelektual Quotients) atau Kecerdasan Intelektual adalah istilah mengenai semua jenis kecerdasan yang berkaitan dengan kecerdasan intelektual seperti kemampuan untuk menalar, merencanakan sesuatu, kemampuan memecahkan masalah, belajar, memahami gagasan, berfikir, penggunaan bahasa dan lainnya. Contohnya pengetahuan tentang pelajaran seperti biologi, matematika,dan lainnya. Penelitian modern telah membuktikan bahwa kemampuan IQ dapat meningkat dari proses belajar. Maka adapun anggapan yang mengatakan  bahwa IQ adalah kemampuan bawaan lahir yang mutlak dan tak dapat berubah adalah salah. Sehingga kecerdasan ini tidak hanya baku dalam satu hal saja seperti pelajaran, tetapi untuk banyak hal, contohnya : Seseorang dengan kemampuan mahir dalam bermusik, dalahm hal olahraga dan lain sebagainya.

     Adapun EQ (Emotional Quotients) atau Kecerdasan Emosional adalah  kemampuan seseorang yang melibatkan emosi, yang digunakan uantuk memahami diri sendiri dan orang lain. kemampuan pengendalian diri sendiri, semangat, dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, kesanggupan untuk mengendalikan dan juga mengelola emosi tentunya.

 Dalam penerapan EQ di dunia pendidikan maka seorang pendidik harus lebih banyak memotivasi, menasehati dan mengajarkan kepada siswanya agar selalu bersemangat, menahan emosi agar menjadi seorang yang berjiwa sosial yang baik. Contohnya ketika berkenalan dengan teman baru di sekolah dan tersenyum kepadanya. Maka kita harus memperlihatkan senyum yang baik dan ikhlas. Karena jika tidak, maka akan terkesan dipaksakan dan ini tentu tidak menyenangkan bagi orang tersebut.

Dari hasil penelitian telah banyak terbukti bahwa kecerdasan emosional memiliki peran yang jauh lebih penting dibandingkan dengan kecerdasan intelektual (IQ). Kecerdasan otak barulah merupakan syarat minimal untuk meraih kesuksesan dan keberhasilan, kecerdasan emosilah yang sesungguhnya mengantarkan seseorang menuju puncak prestasi, bukan IQ. Terbukti banyak orang-orang yang memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi, tetapi terpuruk di tengah persaingan. Sebaliknya banyak yang mempunyai kecerdasan intelektual biasa-biasa saja justru sukses menjadi bintang-bintang kinerja, pengusaha-pengusaha sukses, dan pemimpin-pemimpin di berbagai kelompok.

Dan yang terakhir pendidikan juga dipengaruhi oleh SQ (Spiritual Quotients) yakni Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang berasal dari dalam hati, menjadikan kita kreatif ketika kita dihadapkan pada masalah pribadi, dan mencoba melihat makna yang terkandung di dalamnya, serta menyelesaikannya dengan baik agar memperoleh ketenangan dan  kedamaian hati. SQ merupakan landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. SQ merupakan kecerdasan tertinggi kita contohnya bersedekah, donor darah dan kepedulian social lainnya.

Adapun contoh penerapannya dalam dunia pendidikan yaitu dengan lebih banyak melatih siswa untuk berderma, praktek shalat berjama’ah, berdzikir dan membiasakan membaca do’a bersama sesuai keyakinan masing-masing sebelum memulai pelajaran. Seringnya melatih siswa dengan kegiatan keagamaan dan menambahkan pemahaman keagamaan pada mereka, maka kecerdasan spiritual mereka akan terbangun dan dengan sendirinya siswa tersebut memiliki hati yang bersih dan jujur.

Banyaknya pemimpin kita saat ini yang terlibat kasus korupsi, mereka adalah orang-orang yang hebat, pintar dan cerdas. Akan tetapi Kecerdasan emosional dan spiritual mereka belum terbangun dalam jiwa mereka sehingga dorongan hawa nafsu tidak dapat ditolak dan larangan Agama tidak dihiraukannya.

Penerapan ketiga kecerdasan tersebut IQ, EQ dan SQ dalam dunia pendidikan akan sangat membantu perkembangan dunia pendidikan dan mampu mencegahnya gejolak jiwa siswa yang negatif sehingga dapat mengurangi tindak kejahatan yang dilakukan oleh siswa serta menjadikan siswa yang berkarakter, memiliki Intelektual yang hebat, dapat mengontrol emosi serta mengaplikasikan ajaran agama dengan baik. Sehingga diharapkan kedepannya, siswa seperti inilah yang akan memimpin serta membangun Indonesia menjadi Negara yang luhur, maju dan berwibawa.

Daftar Pustaka :

Ginanjar, Agustian Ary, Rahasia sukses membangun kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ. Jakarta: Penerbit Arga, 2011

Ashary , Fadhly, Pengertian IQ, EQ dan SQ, (http://fadhlyashary.blogspot.com/2012/04/pengertian-iq-eq-sq-dan-esq.html) diakses tanggal 21:11:2013 pukul 16.55.